FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS
GUNADARMA
MAKALAH
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA 2
|
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……………………………………………………………….... i
Kata Pengantar……………………………………………………………….... ii
Daftar Isi………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
1.2 Ruang Lingkup………………………………………………... 2
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………. 2
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………. 3
2.1 Pengertian Stroke..............…………………………………….. 3
2.1.1 Jenis-jenis Stroke…………....…………………………………. 3
2.2 Tanda dan Gejala Stroke...........…………………………..…… 4
2.2.1 Faktor Penyebab Stroke.....………………………………….…. 5
2.3 Proses Penyembuhan...............................………………............. 6
BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 7
4.1 Kesimpulan………………………………………………………. 6
4.2 Saran…………………………………………………………….. 6
4.3 Kritik dan Saran Konsumen.……………………………………. 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 7
iii
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat petunjuk dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penulisan Makalah
ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir
jaman.
Adapun
Penulisan Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kedua Bahasa Indonesia
(softskill) pada jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Gunadarma.
Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Penulisan Makalah ini, terutama
kepada :
1. Ibu Prof. E. S. Margianti, SE,
MM, selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2. Bapak Bambang Wahyudi SKom,
MMSI, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer
3. Bapak Dr. Setia Wirawan, SKom,
MMSI, selaku Ketua Sistem Informasi.
4. Bapak Jono Suroyo SKom, MMSI,
selaku Dosen Bahasa Indonesia 2.
5. Seluruh keluarga Arifin tercinta,
yang selalu memberikan dorongan dan doa restu-nya.
6. Kawan – kawan 3KA22 atas
solidaritas dan dukungannya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat menyadari bahwa masih banyak ke-kurangan dalam Penulisan Makalah
ini. Oleh karena itu penulis
mohon maaf atas kekurangan tersebut. Saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Penulisan Makalah ini. Akhir harapan
penulis adalah semoga Penulisan Makalah ini dapat ber-manfaat, bagi penulis,
perkembangan dunia menjaga kesehatan, serta para pembaca Penulisan
Makalah ini.
Akhir kata
Assallammualaikum Wr Wb.
Bekasi, 15
April 2012
Nurmala Febriyanti
Putri
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penderita Stroke saat ini menjadi
penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pelayanan rawat
inap penderita penyakit syaraf. Karena, selainmenimbulkan beban ekonomi bagi
penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi beban bagi pemerintan dan
perusahaan asuransi kesehatan.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa
sampai saat ini, Stroke masih merupakanmasalah utama di bidang neurologi maupun
kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi
penangulangan Stroke yangmencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan
promotif.
Keberadaan unit Stroke di rumah
sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapisudah menjadi keharusan, terlebih bila
melihatangka penderita Stroke yang terusmeningkat dari tahun ke tahun di
Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat,tepat dan akurat akan
meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah
mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salahsatu pemicu kematian
tertinggi di Indonesia.
1.2 Ruang Lingkup
Dengan melihat latar
belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapamasalah yang akan dirumuskan
dalam makalah ini adalah:
1.Pengertian
Stroke
2.Jenis Stroke
3.Tanda
dan Gejala Klinis
4.Faktor
Resiko
5. Proses
Penyembuhan
1
1.3
Tujuan Penulisan
1.Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia 2
2.Untuk
mengetahui factor penyebab terjadinya Stroke
3.Untuk
mengetahui cara penyembuhan Stroke.
2
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Stroke
Serba – Serbi Stroke
Penyakit
stroke adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami
gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak tidak
terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya sumbatan di
pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang pecah.
Umumnya
stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan menyebabkan pembuluh
darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan adanya lemak yang menyumbat
pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi beberapa kasus terakhir menunjukkan
peningkatan kasus stroke yang terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 -
40 tahun). Pada golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress,
penyalahgunaan narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak
sehat.
2.1.1 Jenis
- jenis Stroke
Stroke dibagi menjadi
dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke
hemorragik.
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya
pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan
terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3
jenis, yaitu :
1
Stroke Trombotik:
proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
2
Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh
arteri oleh bekuan darah.
3
Hipoperfusion Sistemik:
Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut
jantung.
Stroke
hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada
penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:
1. Hemoragik
Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid:
pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan
otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak).
3
2.2 Tanda dan Gejala
Stroke
Gejala awal stroke
umumnya pusing, kepala serasa berputar (seperti penyakit vertigo), kemudian
disusul dengan gangguan berbicara dan menggerakkan otot mulut. Gejala lainnya
adalah tergangguanya sensor perasa (tidak bisa merasakan apapun , seperti
dicubit atau ditusuk jarum) dan tubuh terasa lumpuh sebelah, serta tidak adanya
gerakan refleks. Sering juga terjadi buta mendadak atau kaburnya pandangan
(karena suplai darah dan oksigen ke mata berkurang drastis), terganggunya
sistem rasa di mulut dan otot-otot mulut (sehingga sering dijumpai wajah
penderita menjadi mencong), lumpuhnya otot-otot tubuh yang lain, dan
terganggunya sistem memory dan emosi. Sering dijumpai penderita tidak dapat
menghentikan tangisnya karena lumpuhnya kontrol otak pada sistem emosinya. Hal
itu membuat penderita stroke berlaku seperti penderita penyakit kejiwaan,
padahal bukan. Hal-hal seperti ini yang perlu dimengerti oleh keluarga
penderita.
Berdasarkan lokasinya di tubuh,
gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:
- Bagian sistem saraf pusat :
Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik
- Batang otak, dimana terdapat 12
saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat
parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu,
pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
- Cerebral cortex: aphasia,
apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan.
Jika
tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient
Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau
serangan awal stroke.
4
2.2.1 Faktor Penyebab Stroke
Pada kasus
stroke usia remaja, faktor genetika (keturunan) merupakan penyebab utama
terjadinya stroke. Sering ditemui kasus stroke yang disebabkan oleh pembuluh
darah yang rapuh dan mudah pecah, atau kelainan sistem darah seperti penyakit
hemofilia dan thalassemia yang diturunkan oleh orang tua penderita. Sedangkan
jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes (penyakit kencing manis),
hipertensi (tekanan darah tinggi), dan penyakit jantung, kemungkinan terkena
stroke menjadi lebih besar pada anggota keluarga lainnya.
Penyebab
serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low
Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Koleserol jahat ini banyak terdapat
pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya
serangan stroke lainnya adalah kebiasaan
malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan
narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress
yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena
penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
1.
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit
tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah),
Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain.
2.
Faktor
resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga,
Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
3.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93%
pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah
tinggi.
4.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang
tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang
mengkonsumsi makanan yang berlemak.
5
2.3 Proses Penyembuhan
Ada 2
proses penyembuhan utama yang harus dijalani penderita. Pertama adalah
penyembuhan dengan obat-obatan di rumah sakit. Kontrol yang ketat harus
dilakukan untuk menjaga agar kadar kolesterol jahat dapat diturunkan dan tidak
bertambah naik. Selain itu, penderita juga dilarang makan makanan yang dapat
memicu terjadinya serangan stroke seperti junk food dan garam (dapat memicu
hipertensi).
Proses
penyembuhan kedua adalah fisiotherapy, yaitu latihan otot-otot untuk mengembalikan
fungsi otot dan fungsi komunikasi agar mendekati kondisi semula. Fisiotherapi
dilakukan bersama instruktur fisiotherapi, dan pasien harus taat pada latihan
yang dilakukan. Jika fisiotherapi ini tidak dijalani dengan sungguh-sungguh,
maka dapat terjadi kelumpuhan permanen pada anggota tubuh yang pernah mengalami
kelumpuhan.
Kesembuhan
pada penderita stroke sangat bervariasi. Ada yang bisa sembuh sempurna (100 %),
ada pula yang cuma 50 % saja. Kesembuhan ini tergantung dari parah atau
tidaknya serangan stroke, kondisi tubuh penderita, ketaatan penderita dalam
menjalani proses penyembuhan, ketekunan dan semangat penderita untuk sembuh,
serta dukungan dan pengertian dari seluruh anggota keluarga penderita.
Seringkali ditemui bahwa penderita stroke dapat pulih kembali, tetapi menderita
depresi hebat karena keluarga mereka tidak mau mengerti dan merasa sangat
terganggu dengan penyakit yang dideritanya (seperti sikap tidak menerima
keadaan penderita, perlakuan kasar karena harus membersihkan kotoran penderita,
menyerahkan penderita kepada suster yang juga memperlakukan penderita dengan
kasar, dan sebagainya). Hal ini yang harus dihindarkan jika ada anggota
keluarga yang menderita serangan stroke.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau
dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA)
ataustreptokinase yang ber-fungsi menghancurkan
bekuan darah diberikan dalam waktu
3 jam setelah timbulnya stroke. Stroke biasanya tidak
berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologisyang menyertai harus
diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah
tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanyaterjadi
perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan
atau terapi psikis.
3.2. SARAN
1.Antikoagulan
juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darahtinggi dan tidak
pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah
risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.
2.Penderita
stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan
dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikanantikoagulan (misalnya
heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telahterjadi completed stroke.
3.Pada
completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki alirandarah ke
daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karenaitu biasanya
tidak dilakukan pembedahan.
4.Pengangkatan
sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringanatau transient
ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinyastroke di masa yang
akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.
5.Untuk
mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderitastroke akut,
biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid. Penderita strokeyang sangat
berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan
pernafasan yang adekuat.
7
DAFTAR
PUSTAKA
8