Minggu, Agustus …
Aku bukanlah pelindung bagimu…
Namun setiap asa yang tercipta bukanlah tombak bagiku…
Aku tak pernah memaksamu untuk hinggap di sayapku..
Namun, aku akan menuntunmu sampai ke titik terang itu…
Dimana kita kan menemukan cahaya…
Dimana kita bisa bernafas lega..
Saat itu…kita kan menopang dagu…
Bahkan merenung tentang makna kehidupan…
Aku takkan menyeretmu kedalam kegundahan…
Berikan aku ruang untuk bergerak…
Di situ…
Aku akan menjagamu dan menghapus setiap tetes airmatamu…
Langit malam tampak begitu sunyi tanpa di temani sang bulan yang biasa menghiasi kesendiriannya . Lampu lampu merkuri di jalan pun mulai redup. Sementara kerlipan bintang mulai samar di angkasa, sementara angin tak lagi berhembus dan sang dewi malam pun tak lagi beterbangan tuk menabur cinta di kala sunyi…
Sementara aku hanya bisa terduduk lemas di sudut kamar sambil terus menyeka airmataku yang tak henti-hentinya menetes karna ulahmu…
Ya, ulahmu yang membuatku harus berpura-pura ceria di hadapan semua orang, padahal hatiku sakit !
Setidaknya airmata itu dapat membuat hatiku sedikit terobati dari bayang sang pangeran yang terus menggerogoti otak ini karna sejak tadi hanya wajahmu yang terus ada di pikiranku…Wajahmu yang terlihat lugu, polos dan tanpa dosa itu !
Kamu masih ingat ?
Suatu sore kamu pernah berkata, “I won’t do that anymore.”
Tapi nyatanya ?
Setelah kamu menghilang…
***
Melupakan seseorang yang kita cintai secara paksa…
Menyesakkan ! Tapi itu lah yang saat ini harus ku lakukan…melupakan sosokmu secara paksa walau sangat menyakitkan karna aku mencintaimu.. mencintai segala kekurangan dan kelebihanmu…
Mengenangmu…
Merupakan hal indah yang selalu membuatku tersenyum bahagia bahkan menangis karna sangat menyakitkan. Tapi aku suka dengan hal itu…mengenang saat dimana aku masih bisa bersandar di bahumu…saat aku tertawa ketika bercanda denganmu…saat aku harus panik ketika kamu sakit dan saat aku menangis ketika melihat kenyataan yang tak seindah bayangan kita…
Mengenalmu…
Awalan indah di hidupku… karna ‘warna’ yang kamu beri begitu indah untukku…
***
Setahun yang lalu…
Semua berawal dari pertama masuk kul. Entah darimana kamu mengetahui facebook ku. Kamu mengenalku karna sering komunikasi di internet. Setelah masa itu pun, saat aku vakum, kamu mulai menjadi ‘peneror’ yang selalu memata-mataiku, kamu sering memberi kejutan kecil padaku (keisengan belaka), namun kamu tak pernah menampakkan ‘wujud’ mu di hadapanku.
Sampai suatu hari pada pengabsenan kelas, aku mengetahui identitasmu. Hendy Setia Budhi, alumni SMANSASI.
Semenjak itulah, aku selalu jadi terbiasa. Namun, tanpa di sengaja, akhirnya kita berpapasan di bangku yang sangat dekat (depan-belakang coy..).
Manis dan pendiam, itu pendapat pertamaku tentangmu, dan semenjak itu lah kita menjadi dekat. Aku masih ingat hari k-2 kita kul di kampus(ke**ng), Kmu jd sering duduk di belakangku.
Saat seling waktu, kamu terus menggangguku dengan teman mu itu si f**a* (hee hee,sorry gan). Tepat di belakang ku, kamu sering membantuku dalam perkuliahan. (gag ketinggalan dah th jailnya).
Tepat 23 oktober 2009, setelah perkuliahan kita berkomunikasi berdua dan kata cinta itu pun terucap dari mulutmu. Kamu ingin menjadi kekasihku, kamu ingin menjadi sang dewa yang ingin menjagaku, dan kamu ingin menjagaku, jadi perisaiku saat aku rapuh.
Hari yang ku lalui denganmu berjalan dengan indah…karna kamu adalah anugrah…kamu adalah sosok yang sangat sempurna di mataku, kamu yang pintar, sdikit cuek (pdhl mah pecicilan), baik, casual plus simple.
Walau mungkin aku hanyalah gadis cengeng di matamu karna aku sudah berkali kali menangis di hadapanmu. (hiks hiks hiks)
Yang aku ingat, saat aku menangis, kamu begitu panik, mungkin kamu bingung apa yang akan kamu perbuat melihat aku yang begitu rapuh namun tak lama, kamu memberikan bahumu dan menggenggam tanganku sambil berbisik, “Aku ga kan ninggalin kamu, aku sayang sama kamu, aku bakalan selalu ngejagain kamu.” (kalimat terakhir ragu ni gua).
***
Sejenak aku terjaga dari lamunanku tentangmu mengenai awal perkenalan kita dulu…
Aku masih ingat kejadian yang terjadi sore tadi…
Kamu ngeSMS ku…
Kamu hanya terus menyalahi dirimu tanpa sadar atas “Dosa” yang telah kamu perbuat padaku.
Dosa yang selama ini kamu tutupi dengan perubahan sikapmu padaku
Dosa yang memupuskan semua harapan ku pada dirimu…
Banyak alasan seseorang untuk patah hati
Memang menyakitkan…
Takkan ada yang memahami walau seseorang berkata “Aku ngerti apa yang kamu rasakan”, tapi sebenarnya mereka tidak benar-benar mengerti karna mereka sedang tidak dalam posisi kita.
Tanpa kamu sadari…
Aku bertahan walau sebesar apa pun badai yang ada di hati kita…
Badai yang pada akhirnya membuat cahaya di hati kita meredup…
Pada kepercayaan yang mulai rapuh…
Pada rasa yang mati secara perlahan…
Kepergianmu mampu membelah langit,,
Kepergianmu tlah mematahkan angan dan impian yang tlah ku rajut
Mungkin janji yang kamu ucapkan dulu bisa di lupakan dengan mudah setelah kamu membuat janji yang baru, janji yang tak akan pernah di tepati
Seperti janjimu padaku setahun yang lalu…
jelas takkan tertepati setelah apa yang terjadi tadi…
Kamu takkan menyadari perubahan sikapmu, tapi aku…seseorang yang sangat menyayangimu, akan merasakan setiap detail perubahanmu..
Kisah kita pun berakhir… percuma saja segala cinta dan kasih sayang yang selama ini tertanam di hati kita
Walau di hatiku masih terukir namamu…
Ya, kamu…
Kamu yang sempat membuat hari-hariku indah…
Kamu yang sempat mengajari bagaimana cara mencinta… (preeett,, kebalik gua yang ngajarin)
Selanjutnya, aku hanya berpura-pura tertawa dan tersenyum di depan semua, aku hanya berpura-pura tegar sebelum akhirnya aku terjatuh kedalam derasnya airmataku.
Tak ku sangka, kisah kita berakhir setragis ini…padahal..ku pikir kamu lah seseorang yang sangat tulus mencintaiku, menerimaku apa adanya, seseorang yang kan slalu menjaga di setiap derap langkah ku..namun kenyataannya..kamu tidak seindah itu, cinta..
***
Masih seperti tadi…
Aku duduk di sudut kamar sambil terus menangisi kepergianmu…
Sempat terpikir di benakku, “Apa pantas kamu ku tangisi setelah kamu memupuskan semua harapan yang ku punya ?”
Malam memang tlah sunyi….
Namun aku masih berharap kamu kembali hadir membawakan satu cinta tulus hanya untukku…!
Walau berat, aku harus belajar tuk melupakanmu…
***
Cinta…
Sadarkah kamu…
Aku masih ingin bersamamu…
Aku masih ingin melihat senyummu…
Aku masih ingin merasakan dekapan hangatmu…
“Apa masih ada aku di hatimu ?”
***
Senin, Agustus…
Hari ini pun aku ingin menyembuhkan luka dan menghapus bayangmu secara paksa…walau terasa perih dan menyakitkan
Aku kembali meringkuk di sudut kamar sambil kembali mengingat semua kenangan yang pernah terjadi di antara kita walaupun itu membuat hatiku semakin terluka…nyatanya…aku masih lemah tanpamu…
Aku terdiam, mencoba memaknai kepergianmu…
Sebelum akhirnya aku harus benar-benar melupakanmu…
***
Maaf…bila aku tak bisa menjadi yang terbaik untukmu…
Aku bukanlah gadis yang diutus untuk menemanimu…
Di suatu tempat pasti ada gadis istimewa yang tercipta untukmu
Terima kasih cinta, kamu berhasil membuat aku merasakan patah hati, kehilangan dan rindu yang begitu mendalam. Rasa yang tlah lama tak ku rasakan itu kini kembali hadir…
Aku akan berusaha untuk berhenti mencintaimu meski airmata ini terus mengalir seiring dengan kepergianmu…
Ku biarkan asa ku terbang tinggi…
Biarlah rasaku padamu kusimpan rapi di sudut hatiku…
Aku menghela napas panjang, tak ada yang perlu di sesalkan…
Aku yakin, aku bisa tanpamu..
Heum,, seperti kata temanku lah “klo jodoh, pasti bakal balik lagi and life must go on”.
Ku berharap, suatu hari nanti bias meneriakkan AKU SUDAH BISA MELUPAKANMU…
Judika – Setengah Mati Merindu
Drive - Katakanlah
dalaam...banget..
kerasa banget buat yg penggila puisi..=)