Resistance and Repression In The Age of Intellectual Property

Look !

">

Tampilkan postingan dengan label Tulisan Softskill. Tampilkan semua postingan

Bagi mahasiswa SKRIPSI mungkin hal yang menakutkan, bagaimana tidak waktu 4 tahun ditentukan hanya dengan waktu beberapa jam saja. Awalnya membingungkan untuk penentuan judul SKRIPSI. inilah..itulah..penentuan judul merupakan langkah awal yang ditempuh, rajin-rajin lah ke ruang baca kampus..
kalau sudah dapat judul baru kita jalan ke tahap selanjutnya..
berikut tahap-tahap penulisan SKRIPSI

A. Bagian Awal

1. halaman sampul depan
halaman sampul depan merupakan sampul dari skripsi yang memuat secara berurutan
- Tullisan SKRIPSI
- Judul SKRIPSI
- Logo universitas
- Nama lengkap mahasiswa tanpa NIM
- Tempat pendidikan
- Tahun SKRIPSI diajukan
judul dibuat singkat, tepat, logis dan informatif (maksimum 12 kata) 

2. Halaman Sampul Dalam
Isi halaman sampul dalam sama dengan sampul depan, tetapi dibuat diatas kertas putih yang sama dengan kertas naskah atau materi SKRIPSI, disertai NIM

3. Halaman Pengesahan
Halaman ini merupakan lembar pengesahan SKRIPSI oleh dekan. halaman ini memuat tanggal SKRIPSI diujikan dengan nama penguji SKRIPSI

4. Halaman pernyataan penelitian original
Memuat lembar pernyataan penelitian original berarti tidak melakukan tindak plagiat

5. Halaman Persetujuan
Merupakan lembar persetujuan SKRIPSI oleh pembimbing SKRIPSI dan ketua departemen sesuai temapat mahasiswa mengambil bidang penulisan SKRIPSI.

6. Kata Pengantar
Diawali dengan kalimat yang dapat mengantarkan pembaca untuk tertarik terhadap haasil penelitian yang telah dilakukan. halaman ini juga memuat penyampaian rasa terimakasih pembuat SKRIPSI kepada mereka dan pihak tertentu yanng telah membantu penelitian

7. Abtrak
Merupakan penjelasan singkat dan lengkap dari keseluruhan informasi pada setiap uusur yang ada dalam SKRIPSI. jumlah kata antara 200-300

8. Daftar Isi

9. Daftar Tabel, Gambar, Lampiran, Arti Lambang, Singkatan dan Istilah.

B. Bagian Inti

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Pembatasan dan Rumusan Masalah

BAB II Tujuan dan Manfaat

2.1 Tujuan Umum

2.2 Tujuan Khusus

2.3 Manfaat Penelitian

BAB III Tinjauan Pustaka

BAB IV Kerangka Konsep dan Hipotesis

BAB V Metode Penelitian

BAB VI Hasil Penelitian

BAB VII Pembahasan

BAB VIII Kesimpulan dan Saran

8.1 Kesimpulan

8.2 Saran

C. Pengetikan

1. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran (font size) 12 dan untuk seluruh naskah digunakan jenis huruf yang sama
a. Huruf miring tidak diperkenankan kecuali untuk istilah asing
b. Lambang huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak bisa diketik, ditulis dengan rapi memakai tinta hitam
2. Spasi yang digunakan untuk teks dalam naskah skripsi adalah 2 spasi dan 1
spasi untuk teks yang digunakan dalam abstrak, kutipan langsung yang
panjangnya lebih dari 5 (lima) baris, catatan kaki, judul tabel dan judul gambar
yang terdiri atas dua baris atau lebih serta daftar pustaka .
Khusus untuk kutipan langsung diketik agak menjorok (masuk) kedalam dengan 7 (tujuh) ketukan

3. Alinea baru dimulai dengan ketukan huruf pertama agak menjorok ke dalam
sebanyak 6 ( enam ) ketukan dari batas tepi kiri

4. Batas tepi pengetikan diatur dari tepi kertas adalah :
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kanan : 3 cm
d. Tepi kiri : 4 cm

5. Awal kalimat harus menggunakan huruf besar. Bilangan, lambang atau
rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus ditulis lengkap. Misalnya :
Sepuluh penyakit terbanyak

6. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada awal kalimat misalnya : 15 g bahan
b. Bilangan decimal dinyatakan dengan koma, bukan dengan titik, misalnya : berat badan 50,5 kg
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya, misalnya : gr, mg, kg

7. Penulisan judul, sub judul dan anak sub judul semuanya tanpa diakhiri dengan titik.
a. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diatur supaya simetris dengan jarak 4 cm dari tepi atas.
b. Nomor urut judul ditulis dengan huruf romawi dan ditulis di tengah-tengah kertas diatas nama judul
c. Sub judul ditulis simetris di tengah seluruh kata dimulai dengan huruf besar (kapital) , kecuali kata penghubung dan kata depan
d. Anak sub judul diketik mulai dari batas kiri, dengan huruf pertama adalah huruf besar. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru
e. Penulisan sub anak sub judul dimulai ketukan ke-6 diikuti dengan titik.
Kalimat pertama diketikkan setelah sub anak sub judul dalam baris yang sama

D. Bahasa

1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku ( minimal subyek dan predikat ) dan kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama atau
orang kedua ( saya, aku, kita, kami, engkau dan lainnya ).

2. Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penyusunan skripsi antara lain :
a. Kata penghubung, seperti sehingga dan sedangkan, tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat
b. Kata depan, misalnya pada, sering diletakkan tidak pada tempatnya seperti diletakkan di depan subyek
c. Awalan “ke” dan “di” harus dibedakan dengan kata depan “ke” dan “di”
d. Tanda baca harus digunakan dengan tepat

E. Penulisan Nama

1. Tulisan oleh satu penulis

Contoh :

- Calvin (1992) mengeksplorasi….

- Dalam penelitian mengenai persepsi masyarakat di masyarakat pinggiran,

Calvin (1992) menemukan …..

- Pada tahun 1992, Calvin menemukan……

2. Tulisan oleh dua penulis

Contoh :

- Othmer dan Calvin (2000) dalam suatu studi di Australia menemukan…..

- Studi di Australia (Othmer dan Calvin, 2000)….

3. Tulisan oleh lebih dari dua penulis

Contoh :

- Calvin et al. (1993) menyatakan…..

- Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa …(Calvin et al., 1993)

4. Institusi sebagai penulis

Contoh :

- Depkes ( 1993) ……….

- Hasil survey kesehatan di Indonesia ……..(Depkes, 1993)

5. Terdapat dua atau lebih tulisan oleh penulis yang sama dan merupakan

sumber dari paragraph yang sama, bila

i. Dipublikasikan pada tahun yang sama, maka ditambahkan huruf kecil (a,

b, c..) sebagai tanda.

Contoh :

Dua penelitian oleh Calvin di Australia menunjukkan….(Calvin, 1993a, b)

ii. Dipublikasikan pada tahun yang berbeda, maka dicantumkan tahun

publikasinya secara berurutan

Contoh :

1.Calvin (1992, 1994) dalam teorinya mengatakan….

2. Penelitian sebelumnya ( Edeline & Weinberger, 1991, 1993)

6. Penulis dengan nama belakang yang sama

Contoh :

- R.D. Luce (1989) and P.A. Luce (1998) meneliti ….

- J.M. Goldberg and Neff (1961) dan M.E. Goldberg and Ruth (1972)

meneliti …..

F. Referensi Sekunder

Referensi sekunder hanya diperbolehkan jika sumber aslinya tidak dapat dicari

Contoh :

Calvin, seperti yang disitasi oleh Luce ( 1994), berpendapat bahwa….

Dalam hal ini, calvin adalah penulis aslinya sedang Luce hanya mengambil

ide dari Calvin

8. Bila mensitasi artikel koran tanpa nama penulis, nama koran dapat digunakan.

Contoh :

Kecurigaan adanya penyakit masyarakat di Yogyakarta…(Kompas, 2005)

9. Komunikasi Pribadi

Komunikasi pribadi dapat berbtnuk surat, memo, komunikasi elektronik,

komunikasi telepon dan lainnya.

Contoh :

- Radjiman (personal communication, October 24, 2001)

10. Derajat Kesarjanaan

Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan

11. Catatan Kaki

Kalau tidak perlu sekali dihindari penggunaan catatan kaki, kecuali untuk

bidang studi tertentu seperti ilmu sejarah. Penulisan catatan kaki dengan jarak

1 ( satu ) spasi

G. Daftar Pustaka

1. Buku dan Monograf Lain

a. Buku

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam penulisan referensi yang

bersumber dari buku :

1) Nama penulis, editor, penyusun atau institusi yang

bertanggungjawab

2) Tahun buku dipublikasikan

3) Judul buku dan sub judul bila ada ( semua judul ditulis dengan

cetak tebal atau diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf Italic)

4) Seri buku tersebut atau volume buku bila ada

5) Edisi

6) Penerbit

7) Tempat diterbitkan

8) Halaman buku yang digunakan sebagai referensi, bila ada

a) Satu Penulis

Contoh :

- Berkman, R.I. (1994) Find it fast : how to uncover expert

information on any subject. New York : Harper Perennial

b) Dua Penulis atau Lebih

Contoh :

- Moir, A. & Jessel, D. (1991) Brain Sex : the real difference

between men and women. London ; Mandarin

c) Editor atau Penyusun Sebagai Penulis

Contoh :

- Spence, B. ed. (1992) Secondary school management in the

1990s : challenge and change. Aspect of education Series, 48.

London : Independent Publishers

H. Referensi “Di Dalam”

1) Salah Satu Tulisan Dalam Buku Kumpulan Tulisan

Bila salah satu tulisan dalam buku kumpulan tulisan menjadi sumber

referensi, maka secara garis besar penulisan referensi memuat :

a) Penulis naskah

b) Tahun publikasi

c) Judul naskah yang dijadikan sumber referensi

d) Menggunakan kata “ in” atau “di dalam”

e) Penulis / editor buku kumpulan tulisan

f) Judul buku kumpulan tulisan (menggunakan huruf cetak tebal

atau garis bawah atau tulisan Italic)

g) Tempat publikasi

h) Penerbit

i) Halaman buku yang dijadikan sumber referensi

Contoh :

Porter, M.A. (1992) The Modification of method in

researchingpostgraduate education. In : Burgess, R.G.ed. The

research process in educational settings : ten case studies.

London : Falmer Press, pp. 35-40

2) Referensi Kedua (Buku Disitasi Dalam Buku Yang Lain)

Referensi tersebut harus dituliskan sebagai berikut :

Contoh :

Confederation of British Industry (1989) Toward a skills revoluasion

: a youth chaerter . London : CBI. Quoted in : Bluck, R., Hilton, A.,

& Nonn, P. (1994) Information skills in academic libraries : a

teaching and learning role in higher education. SEDA Paper 82.

Birmingham : Staff and Educational Development Association, p.39

c. Seminar atau Pertemuan

Bila sumber referensi berasal dari seminar atau pertemuan, maka

penulisan adalah sebagai berikut :

Contoh :

Haryo, T.S. & Istiadjid, M. (1999, September ). Beberapa factor etiologi

meningokel nasofrontal. Naskah dipresentasikan dalam konggres MABI,

Jakarta

d. Kamus

Contoh :

The Oxford English Dictionary. (1989) vol. 5, 2ⁿ ed. Oxford : Clarendon

e. Tesis, Skripsi atau Disertasi

Referensi yang bersumber dari tesis atau disertasi perlu mencantumkan

nama penulisan, tahun publikasi, judul tesis, skripsi atau disertasi,

tujuan dan tipe, serta nama pemberi gelar tersebut

Contoh :

Istiadi, M. (2005), Perbedaan Kadar Bilirubin total pada sampel yang

langsung diperiksa dan Ditunda. Tesis, Universitas Diponegoro



DAFTAR PUSTAKA

Mr.blog .(2011) Tips dan Trik | Macam-macam. http://kejadiananeh-anehlangka.blogspot.com/2011/07/pedoman-penulisan-skripsi.html

Tata Cara Penulisan Skripsi (pdf). http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/tata-cara-penulisan-skripsi.pdf


  • Penerimaan Luar Negeri
    Untuk membiayai proses pembangunannasional, pemerintah tidak bisa mengandalkanpada satu sumber pendapatan yaitu dari dalamnegeri saja. Namun juga membutuhkan bantuandari masyarakat luar negeri. Bantuan dari luarnegeri ini digunakan untuk membiayai belanjapembangunan. Penerimaan yang berasal dariluar negeri terdiri atas pinjaman program danpinjaman proyek. Pinjaman tersebut dapatberasal dari negara donor atau lembagakeuangan internasional. Lembaga yang telahmemberi bantuan keuangan ke Indonesiaantara lain:
    a. ADB (Asean Development Bank )
    B  IMF (International Monetary Fund )
    c.   Bank Dunia (World Bank )
    Secara umum bentuk struktur penerimaan APBN sebagai berikut:
    (1) Penerimaan dalam negeri yang terdiri atas:
    (1.1) Penerimaan Minyak Bumi dan Gas Alam
    (1.2) Penerimaan Perpajakan
    (1.2.1) Pajak Penghasilan (PPh)
    (1.2.2) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah  (PPN dan PPnBM)
    (1.2.3) Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atasTanah dan Bangunan (PBB-BPHTB)
    (1.2.4) Cukai (cukai tembakau, cukai minuman etil alkohol)
    (1.2.5) Bea masuk (pajak atas impor)
    (1.2.6) Pajak lainnya
    (1.2.7) Pajak ekspor
    (2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan laba bersih minyak 
    (3) Penerimaan Pembangunan
    (3.1) Pinjaman Program
    (3.2) Pinjaman Proyek



*  PEMERINTAH 


Pemerintah mengakui bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan beberapa jenis bahan baku menimbulkan dampak negatif terhadap sektor industri. Namun dampak dimaksud sangat bervariasi tergantung pada kepekaan jenis industri terhadap pengaruh kenaikan BBM serta bahan baku.
Menurut pemerintah, fenomena deindustrialisasi tidak dapat sekedar diukur dari tutupnya beberapa pabrik/industri atau dilihat dari penurunan secara temporer pertumbuhan industri.
"Pergeseran struktur industri adalah hal yang lazim dalam perkembangan sektor industri menuju tahap kedewasaan pada setiap negara," katanya.
Ketika Negara ini mengalami kenaikan harga. entah itu minyak, BBM, beras dan yang lainnya, maka pemerintahpun berupaya menekan kemungkinan terjadinya pembengkakan defisit APBN 2011 akibat gejolak harga minyak mentah dunia, pembatasan pemakaian.
Pemerintah mewaspadai dampak peningkatan harga pangan terhadap laju inflasi dan tingkat kemiskinan di Tanah Air yang berpotensi meningkat dari 13,3 persen pada 2010 menjadi maksimal 14,5 persen pada 2011.

Masyarakat miskin sangat terpengaruh oleh kenaikan harga bahan pangan karena 2/3 dari konsumsi mereka adalah pada konsumsi pangan, sementara golongan lain lebih terpengaruh pada keniakan bahan bakar minyak (BBM), ujar pemerintah dalam naskah ‘Bahan Retreat Pangan 7 Januari 2011′ di Kantor Kementrian Pertanian Jakarta, Jumat (7/1).
Skenario pertama, dengan kenaikan harga beras sekitar 21,3 persen ditambah dengan kenaikan harga cabai 171 persen, maka kemiskinan angka berada di kisaran 14,5 persen. Skenario kedua, kenaikan harga beras 14,3 persen ditambah dengan kenaikan harga cabai 3 persen, maka kemiskinan akan berada di level 14 persen.

Skenario ketiga, kenaikan harga beras sebesar 21,3 persen ditambah dengan kenaikan harga cabai 3 persen, maka tingkat kemiskinan bergerak menjadi 14,2 persen.

Berikutnya, skenario keempat, kenaikan harga beras 14,3 persen ditambah kenaikan harga cabai 171 persen, maka kemiskinan menjadi 14,3 persen.

Skenario kelima, kenaikan harga beras sebesar 13,1 persen ditambah kenaikan harga cabai 37 persen, maka berimplikasi mendongkrak kemiskinan ke level 14 persen.

Terakhir, skenario keenam, dengan kenaikan harga beras 7,1 persen dan kenaikan harga cabai 37 persen, maka kemiskinan naik tipis menjadi 13,8 persen.
"Langkah-langkah yang sedang dan akan dilaksanakan oleh berbagai departemen diharapkan akan mampu menghindarkan terjadinya proses deindustrialisasi yang terjadi pada beberapa cabang industri,"

*  KONSUMEN


Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Sedangkan perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menimbang , mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka dikenal dengan perilaku konsumen.

Indonesia termasuk Negara yang para rakyat yang notabene adalah konsumen utama adalah orang-orang yang sangat kritis akan harga barang konsumsi,teruatama barang kebutuhan pokok, hal ini dapat tercermin dari banyaknya demo-demo yang tercetus jika ada rencana pemerintah untuk menaikkan harga. Ada kalanya hal tersebut dapat dimaklumi, mengingat kondisi rakyat Indonesia diamna masih banyak meayrakan ekonomi menengah kebawah.

Adanya kenaikan harga terkadang memaksa konsumen tingkat menengah kebawah lebih memilih mengkonsumsi barang dengan harga rendah sekalipun barang konsumsi tersebut ‘kualitas dua’ , tak sedikit pula yang terpancing oleh akal bulus produsen yang memproduksi barang serupa dengan elemen yang lain,hanya terlihat sama diluar saja yang bisa disebut ‘barang bajakan’. Barang imitasi atau barang bajakan diketahui lebih laku dibandingkan barang asli. Dapar diambil contoh sepatu merek ‘adidas’ ,banyak sekali konsumen tergiur untuk membeli sepatu adidas imitasi dengan harga jauh lebih rendah dari sepatu adidas asli asalkan ada cap atau merek tertera disana sebagai nilai lebih baginya saat menggunakan sepatu tersebut,toh terkadang barang imitasi sulit untuk dibedakan dengan yang asli.

Kebiasaan konsumen membeli barang imitasi mungkin belum akan terasa dampaknya secara langsung jika masih diaplikasikan kepada barang-barang yang bisa dibilang ‘barang pakai’ atau pelangkap atau aksesories, seperti sepatu,pakaian dan sejenisnya. Namun masalah ini menjadi besar ketika konsumsi tersebut mulai merambah pangan. Tak bisa dipungkiri lakunya barang tiruan menggugah para produsen untuk menekan harga produksi dengan membuat barang tiruan, gilanya yang ditirukan adalah barang yang dikonsumsi langsung oleh manusia seperti makanan.

Jika benar-benar sudah tidak mampu membeli barang karena kenaikan harga,jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah mengonsumsi apapun yang dapat dikonsumsi, di desa-desa dan perkampungan banyak keluarga yang mengonsumsi nasi aking atau bisa disebut nasi basi, nasi ini hanya dikeringakan lalu dimasak kembali, nasi seperti ini jelas tidak baik utuk gizi si konsumen tersebut,namun apa daya ketika ia tidak mampu membeli beras.

Ini  yang menjadi pertimbangan bagi pemerintah sebelum menaikkan harga barang terutama harga bahan pokok.

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun

Sumber-Sumber Pendapatan Negara
Pendapatan yang diperoleh negara berasal dari dalam negeri ataupunluar negeri. Pendapatan pemerintah tersebut sangat berpengaruh bagikeberhasilan proses pembangunan nasional. Berikut ini sumber-sumberpendapatan pemerintah.
1. Penerimaan Dalam Negeri
Pe n e r i m a a n   p e m e r i n t a h   d a r i   d a l a m   n e g e r i   ber a s a l  d a r i   m i n y a k   bu m i   d a n   g a s   a l a m (m i g a s) d a n    n o n m i g a s.  Pe n e r i m a a n  d a r i    se k t o r t e r  se b u t d i g u n a k a n   peme r i n t a h  u n t u k  me n u t u p  penge l u ar a n   r u t i n   peme r i n t a h. . Pene r i ma a n  peme r i n t a h a n  d a r i  se k t o r n o n m i g a s   t e rd i r i   atas pajak dan nonpajak. Penerimaan pajak berasal dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atasBarang Mewah, PBB, Pajak Ekspor, Bea Masuk dan Cukai.Adapun penerimaan bukan pajak terdiri atas barang sitaan,p i n j a m a n, s u m ba n g a n  a t a u p u n  d a r i pe r c e t a k a n  u a n g..

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
    Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.









Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
    Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.










  • Produk Nasional Neto (NNP)
    Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.







  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
    Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.







  • Pendapatan Perseorangan (PI)
    Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer paymentadalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).







  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
    Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.






* PRODUSEN
 
Produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan produksi atau pihak pihak penghasil komoditas ekonomi. Produsen sebagai pihak yang melakukan kegiatan produksi maksudnya adalah produsen biasanya sekumpulan pihak yang saling bekerja sama untuk menciptakan suatu bahan mentah ataupun bahan setengah jadi menjadi barang bernilai ekonomi/dapat menghasilkan keuntungan bagi pihak tersebut,misalnya pengrajin rotan,atau produsen baju, dll.
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi)
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Produsen merupakan salah satu pihak yang mendapat kesulitan atau kerugian jika terjadi kenaikan harga. Bagi perusahaan atau pabrik pengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang bernilai ekonomi, maka masalah kenaikan harga berhubungan dengan bahan baku. Seperti yang kita tahu bahwa bahan baku adalah hal terpenting dalam proses produksi , tanpa bahan baku maka tak ada yang dapat diolah ataupun diproduksi. Mahalnya bahan baku membuat produsen harus berfikit ulang tentang biaya produksi dan laba yang akan didapatkan. Semakin tinggi harga bahan baku makan semakin melunjak pula biaya produksi.
Masalah tersulit justru dialami para produsen penghasil komoditas ekonomi langsung, seperti produsen cabai. Belakangan harga cabai yang tinggi menjadi buah bibir dikalangan masyarakat yang merupakan konsumen utama. Produsen tidak mungkin memperkecil ukuran cabai ataupun menghasilkan cabai kualitas kedua, karena yang dihadapkan pada mereka sering kali bukan hanya menganai bahan baku pendukung produksi seperti pupuk dll, tapi juga berhadapan langsung dengan cuaca buruk.

APAKAH ORGANISASI ITU ?

Kata organisasi berasal dari kata organ atau alat. Organisasi adalah sebuah WADAH KEGIATAN seperti halnya badan kita yg merupakan wadah kegiatan insani.

ORGANISASI adalah alat untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah organisasi terbentuk apabila terpenuhi syarat :
1. ada dua orang atau lebih
2. ada maksud bekerjasama
3. ada pengaturan hubungan
4. ada tujuan yg ingin dicapai

ORGANISASI DALAM MASYARAKAT
      Organisasi dalam masyarakat ialah sekelompok warga masyarakat yang mempunyai aspirasi dan melakukan kegiatan yang menyakut kepentingan bersama. berdasarkan pandang sosiologis, kita mengenal dua bentuk organisasi masyarakat, yaitu :

  1. Organisasi Primer (informal) :
      Adalah organisasi yg sifatnya sukarela dan kekeluargaan dimana orang yg berhimpun didalamnya salin
      tolong - menolong dalam mengerjakan bersama.
      contoh : Rukun Tetangga, Rukun Warga ,Paguyuban Desa, dsb.

  2. Organisasi Sekunder (formal) :
      Adalah organisasi inti yg tumbuh dari masyarakat untuk melakukan sesuatu kegiatan bersama secara
      lebih terorganisir, dalam lingkup yg relatif lebih terbatas yaitu kepentingan tertentu.

FUNGSI ORGANISASI KEMASYARAKAT


Fungsi organisasi masyarakat menjadi sangat penting dan memegang peranan yg menentukan dalam mendukung dan mewujudkan cita-cita pembangunan tsb.

Organisasi masyarakat sebagai wadah partisipasi masyarakat, dapat menghimpun dan menyalurkan sumner-sumber daya masyarakat ke berbagai sektor kegiatan pembangunan.

4 fungsi utama penggerak masyarakat sbg :
  
    1. Katalisator, mempengaruhi perilaku orang lain , dan menggerakkan masyarakat untuk melakukan
        perubahan.
    2. Subyek, dalam pemecahan masalah yg timbul dalam masyarakat.
    3. Pembantu proses perubahan, dengan melakukan kegiatan-kegiatan menuju perubahan.
    4. Penghubung, dengan sumber yg diperlukan.

I) MACAM-MACAM KOMUNIKASI
a. One Way Traffic: Komunikasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang yang mengirim berita tidak bermaksud menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerima secara langsung. Contoh: Perintah atasan ke bawahan.
b. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua belah pihak sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan, komunikator dan komunikan sama-sama aktif merespon, berinteraksi dan bereaksi. Contoh: Hubungan antara sesama teman atau karyawan dalam tingkatan struktur yang sama.



II) CARA-CARA KOMUNIKASI
a. Komunikasi Langsung:
Komunikasi yang dilakukan dalam penyampaian berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada sipenerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, respon atau umpan balik diterima pada saat itu juga.
b. Komukasi Tidak Langsung:
Penyampaian berita tidak dilakukan secara langsung hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis, sehungga umpan balik menjadi tertunda.
c. Komunikasi Formal: Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan atau tingkatan dalam struktur organisasi. Kalau disampaikan dari atasan ke bawahan biasanya dalam bentuk perintah dan apabila dari bawahan ke atasan bisanya berbentuk laporan.
d. Komunikasi Informal:
Aliran komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi disebut dengan “the grapevine” biasanya disebarkan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut.


SALURAN KOMUNIKASI FORMAL:
a. Aliran Vertkal
Aliran ini mencakup seluruh transasksi yang meliputi aliran informasi ke bawah maupun ke atas yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi.
Aliran Komunikasi Vertikal ke bawah dapat berbentuk:
§ Rantai perintah
§ Desas-desus
§ Serikat pekerja
§ Plakat dan papan nama
§ Majalah perusahaan
§ Surat pada karyawan
§ Buku petunjuk karyawan
§ Kontak informasi
§ Sistem pengeras suara
§ Kertas terima gaji
§ Laporan tahunan
§ Peretemuan kelompok

Gerakan informasi ke atas melalui tingkatan-tingkatan hirarki organisasional paling sering berbentuk umpan balik pelaksanaan kerja dan secara mendasar dihubungkan dengan fungsi pengawasan. Secara lebih rinci Aliran komunikasi vertikal ke atas dapat berbentuk:
§ Kontak tatap muka
§ Pertemuan kelompok
§ Daftar pertanyaan kerja
§ Surat usulan
§ Pemberian saran
§ Wawancara
§ Mata-mata karyawan
§ Serikat pekerja
§ Desas-desus
§ Kebijakan pintu terbuka

b. Aliran Horisontal (Lateral)
Komunikasi ini mencakup seluruh penyampaian informasi yang mengalir secara lateral dalam suatu organisasi yaitu komunikasi antara bagian kelompok kerja yang sama tingkatan atau kelompok yang mempunyai kedudukan status yang sederajat.

c. Aliran Diagonal
Aliran ini mencakup seluruh transmisi antara aliran vertikal dan horisontal contohnya adalah bagaimana terjadi interaksi antara manajer dengan para anggota staff dan unit-unit pelayanannya.

III) FASE, TUJUAN DAN HAMBATAN KOMUNIKASI
Perkembangan komunikasi terbagi dalam 2 tahap:
a. Fase Ekstensif:
Fase dimana terjadi perkembangan cepat informasi secara kuantitatif.
b. Fase Intensif
Perkembangan cepat secara kualitatif. Dalam perkembangan ini sering kali saluran komunikasi tidak dapat menampung kebutuhan informasi sehinggaakan mengakibatkan :
§ Pemimpin menghadapi beban kelebihan informasi
§ Kesulitan penyimpanan serta pengambilan informasi dari tempat penyimpanan semula
§ Gangguan dalam proses umpan balik
§ Gangguan dalam waktu pelepasan informasi
§ Pemanfaatan tak efektif jaringan komunikasi yang ada

Tujuan Komunikasi
Menurut James. G. March dan Herbert A. Simon tujuan komunikasi digolongkan dalam:
a. Kegiatan untuk kegiatan komunikasi tidak terprogram
Contoh: Desas-desus, Kata burung, Grapevine.
b. Komunikasi memulai dan penciptaan program
c. Komunikasi pemberian data penerapan strategi
d. Komunikasi untuk menimbulkan program
e. Komunikasi tentang hasil kegiatan

Hambatan Komunikasi
Bentuk-bentuk hambatan komunikasi diklasifikasikan menjadi 4 macam, hambatan tersebut adalah:

a. Hambatan dalam diri pribadi
Faktor-faktor hambatan dalam diri pribadi:
a. Persepsi Selektif)
b. Perbedaan dalam individu & ketrampilan komunikasi).

b. Hambatan antar pribadi
Faktor-faktor yang menyebabkan adalah:
a. Iklim)
b. Kepercayaan)
c. Kredibilitas)
d. Kesamaan pengirim penerima

c. Hambatan Organisasional
Faktor-faktor yang menyebabkan adalah:
a. Status)
b. Transmisi Hirarki)
Berikut adalah cara merubah transmisi hirarkis:
♣ Penyingkatan (codensation) :
Penelitian menunjukkan bahwa para penerus berita sering atau cinderung mengubah isi berita dengan menyampaikan hanya pokok-pokok berita (tidak secara terperinci seperti yang mereka trima).
♣ Closure:
Para penerima berita yang mendua (membingungkan) cenderung melengkapi atau menutup kekurangan informasi.
♣ Pengharapan (expectation):
Kenyataan yang membuktikan penerus informasi sering membelokkan komunikasi kearah yang mereka inginkan.
♣ Asosiasi:
Menghubungkan peristiwa yang satu dengan yang lain pada kejadian yang sudah-sudah.
c. Ukuran kelompok)
d. Kendala-kendala ruangan)

d. Hambatan Organisasional
Faktor-faktor yang menyebabkan adalah:
a. Bahasa dan pengertian)
b. Isyarat Non Verbal)
c. Efektifitas Saluran)
d. Kebanjiran Informasi)
Berikut adalah cara metode untuk menangani kelebihan informasi (kebanjiran informasi):
♠ Penyaringan (Filtering) :
Setiap informasi yang masuk disaring sesuai dengan tipe informasi tertentu yang relevan dengan keadaan.
♠ Pengantrian (Queuing):
Pemrosesan berita –berita atas prioritas-prioritas dimana berita yang berprioritas rendah akan dijadwalkan ulang.
♠ Penetapan saluran ganda:
Yaitu penambahan saluran-saluran masukan dan keluaran seperti penambahan saluran staf khusus atau paralel bila wewenang didesentralisasikan.

Teknik Peningkatan Efektifitas Saluran Komunikasi
Teknik-teknik yang dikembangkan untuk mengimplementasikan perbaikan-perbaikan saluran komunikasi adalah sebagai berikut:
a. Penetapan saluran-saluran pribadi
b. Penetapan dewan khusus
c. Penyelenggaraan pertemuan-pertemuan tahunan karyawan
d. Pembentukan tim-tim tugas
e. Pembentukan tim-tim manajemen

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik dari pimpinan atau sesame anggota, ini menyebabkan timbulnya bermacam-macam dinamika perilaku dalam organisasi.
Sebagai Wadah, dapat dikatakan bahwa organisasi bersifat memberikan adanya suatu kepastian dan ketentuan tentang pelaksanaan hubungan kerja antara manusia.
Sebagai Proses, dapat dikatakan organisasi bersifat dinamis sebab itulah ia hidup, selalu bergerak, berkembang dan berubah-ubah. Adanya sifat dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:

a. FAKTOR INTERN (DALAM)
♣ Tujuan
♣ Manusia-manusia
♣ Tata hubungan

b. FAKTOR EKTERN (LUAR)

a. NON FISIK
♥ Bersifat Konstitusional-politis
Contoh: UUD, Tap MPR, KEPRES, SISTEM PEMERINTAHAN
♥ Bersifat Sosial-politis
Contoh: Partisipasi masyarakat, Parpol, Susunan hidup masyarakat, Peranan kelompok.
♥ Bersifat Sosial-ekonomi
Contoh: Kondisi hidup penduduk, Sumber penghasilan, umlah penduduk, Lapangan kerja.

2. DINAMIKA KONFLIK

Pada hakekatnya konflik adalah pertarungan menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingan satu sama lain dalam organisasi, timbulnya konflik atau pertentangan diakibatkan komunikasi dan informasi dalam organisasi tidak menemui sasarannya.

JENIS-JENIS KONFLIK BERDASAR PERANAN:
♦ Konflik Peranan (Person Role Conflict)
♦ Konflik antar Peranan (Inter-role Conflict)
Timbul akibat satu orang menjabat dua atau lebih fungs yang bertentangan
♦ Konflik Pemenuhan harapan (Intersender Conflict)
Memenuhi harapan dari beberapa orang
♦ Konflik akibat informasi tidak sesuai (Intrasender Conflict)

JENIS KONFLIK MENURUT PIHAK YANG BERTENTANGAN:
►Konflik dalam diri sendiri
►Konflik antar individu
►Konflik antar individu denngan kelompok
►Konflik antar kelompok dengan organisasi
►Konflik antar organisasi

3. TEORI MOTIVASI

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi internal dan motivasi ekternal.

Motivasi yang muncul atas kebutuhan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang akan menimbulkan motivasi internal.

Motivasi internal:

1. Motivasi Fisiologi

Merupakan Motivasi alamiah contohnya: Lapar & Haus

2. Motivasi Psikologis

■ Motivasi Kasih Sayang (Affectional motivation)
(menciptakan kehangatan, keharmonisan)
■ Mempertahankan diri (Ego-defensive motivation)
(melindungi kepribadian, mendapatkan kebanggaan)
■ Memperkuat diri (Ego-bolstering motivation)
(mengembangkan kepribadian, berprestasi)

Motivasi ekternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada didalam individu yang dipengaruhi oleh factor-faktor intern, pada teori ekternal tidak mengabaikan motivasi internal akan tetapi mengembangkannya. Teori Motivasi ekternal dijelaskan dengan Teori X dan Teori Y yang ditemukan Mc. Gregor. Inti dari Teori tersebut adalah:
“Teori Tradisional mengenai kehidupan organisasi banyak diarahkan dan dikendalikan oleh teori X yang menganggap rata-rata pekerja malas, tidak suka bekerja maka harus dipaksa dan dikendalikan, dihukum jika perlu, diarahkan demi mencapai tujuan tetapi pada kenyataanya teori X tidak mampu menjawab seluruh fakta yang terjadi dalam organisasi oleh sebab itu dimunculkan teori Y untuk menjawabnya, teori ini beranggapan Usaha fisik atau mental dalam bekerja adalah kodrat manusia, rata-rata mereka bersedia belajar dalam kondisi yang memungkinkan dengan tanggung jawab, ada kecerdikan, kreatifitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah, hukuman bukan salah satu jalan untuk mencapai tujuan, organisasi seharusnya memberikan kesempatan untuk mereka dalam berprestasi.

4. KEPEMIMPINAN

Perkembangan teori kepemimpinan:

1. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

2. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

3. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

4. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:

a. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

b. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

c. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

Perkembangan teori kepemimpinan:

5. Teori Sifat Kepemimpinan

Dimulai dengan memusatkan pada pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat cirri utama kesuksesan seorang pemimpin:
► Kecerdasan
► Kedewasaan social dan hubungan social luas
► Motivasi diri dan dorongan berprestasi
► Sikap-sikap hubungan manusiawi

6. Teori Kelompok

Dikembangkan atas dasar ilmu psikologi social, teori ini berpendapat untuk mencapai tujuan harus ada pertukaran positif antara atasan dan bawahan.

7. Teori Situasional

Pendekatan kedua teori diatas kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional kepemimpinan. Fred Fiedleer mengajukan sebuah model dasar situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness”. Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
▼ Hubungan pimpinan anggota
▼ Tingkat dan Struktur tugas
▼ Posisi kekuasaan

8. Teori Path-Goal

Teori ini menganalisa pengaruh kepemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasaan dan pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
♥ Kepemimpinan Direktif
♥ Kepemimpinan Suportif
♥ Kepemimpinan Partisipatif
♥ Kepemimpinan Orenteasi prestasi

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya. Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang berbeda:
d. Otokrasi,mempunyai ciri-ciri:
· Kebijjaksanaan dilakukan oleh pemimpin
· Teknik dan langkah di dikte oleh atasan
· Pemimpin biasanya mendikte tugas setiap anggotanya.
· Pemimpin cenderung menjadi pribaddi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota

e. Demokratis, mempunyai ciri-ciri:
· Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pimpinan.
· Kegiatan-kegiatan didiskusikan langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan untuk petunjuk-petunjuk teknis pemimpin mengarahkan dua atau alternative prosedur yang dapat dipilih.
· Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok
· Pemimpin adalah obyektif atau “fact minded”.

f. Laissez Faire, mempunyai cirri-ciri:
· Kebebasan penuh bagi keputusan kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
· Bahan-bahan yang bermacam-macam disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan memberikan informasi pada saat ditanya.
· Sama sekali tidak ada partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas
· Kadang-kadang memberi komentar spontan terhadap kegiatan anggota.

William J. Redden adalah seorang professor dan konsultan Canada membagi dua gaya kepemimpinan. Masing-masing adalah:

a. Gaya-gaya Efektif:
· Eksekutif
· Pembangun
· Otokrat penuh kebajikan
· Birokrat

b. Gaya-gaya tidak efektif
· Kompromis
· Misioner
· Otokrat
· Pelarian

Rensis Likert dengan melibatkan kaum Michigan membagi empat system atau gaya dasar kepemimpinan organisasional:
a. Otokrat Eksploratif
Manajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan
b. Otokrat penuh kebajikan
Manajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasaan dalam pelaksanaan
c. Partisipatif
Manajer menggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hak untuk membuat keputusan.
d. Demokratik
Manajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipasi total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.

Manusia adalah mahluk social yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.
Beberapa definisi tentang Organisasi:
Menurut ERNEST DALE:
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.
Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.
Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.
Definisi UMUM:
“Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan”.
CIRI-CIRI ORGANISASI:
- Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
- Dikembangkan untuk mencapai tujuan.
- Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun.
- Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.
1. TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori ini biasanya disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Defisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan) Saling melayani) Doktrin) Disiplin)
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi).
b. Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal).
c. Struktur (hubungan antar kegiatan).
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:

- BIROKRASI) Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
-ADMINISTRASI) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
- MANAJEMEN ILMIAH) Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.

TEORI BIROKRASI

Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
“Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
- Pembagian kerja.
- Hirarki wewenang.
- Program rasional.
- Sistem Prosedur.
- Sistem Aturan hak kewajiban.
- Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal.

TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
- Pembagian kerja.
- Wewenang & tanggung jawab.
- Disiplin.
- Kesatuan perintah.
- Kesatuan pengarahan.
- Mendahulukan kepentingan umum.
- Balas jasa.
- Sentralisasi.
- Rantai Skalar.
- Aturan.
- Keadilan.
- Kelanggengan personalia.
- Inisiatif.
Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
- Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi).
- Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran).
- Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal).
- Kegiatan Keamanan.
- Kegiatan Akuntansi.
- Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a. Perencanaan.
b. Pengorganisasian.
c. Pemberian perintah.
d. Pengkoordinasian.
e. Pengawasan.

JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY : 1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
a. Prinsip Koordinasi.
b. Prinsip Skalar & Hirarkis.
c. Prinsip Fungsional.

MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi Manajemen Ilmiah :
“Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”. Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
a. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
b. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan.
c. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
d. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah.
2. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG

Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi.
b. Perluasan kerja.
c. Manajemen bottom-up.
3. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
a. Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
b. Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.


Fungsi dari organisasi adalah sebagai prasarana atau alat untuk mencapai tujuan.
Metode organisasi ialah tata kerja atau cara bagaimana sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bisa dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
Organisasi Dan Metode
                   Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen.
Manajemen
                   Proses dari kegiatan seorang manajer mangambil keputusan yang terbaik melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan sumber-sumber yang tersedia untuk pencapaian tujuan.
Kegiatan Manajemen
·         Planing
Berfikir, menduga, menentukan prioritas, kegiatan yang bersifat non fisik diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi
·         Organizing
Proses penyusunan pembagian kerja kedalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staff diharapkan objektif
·         Motivating
Membina, mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai memberikan rangsangan baik bersifat rohaniah atau jasmaniah.
·         Controling
Mengadakan pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, seberapa besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Sejarah Organisasi dan Manajemen
Istilah O & M berasal dari Negara inggris, yakni pada saat dibentuk Organization And Methods Division pada departemen keuangan inggris kerajaan inggirs setelah perang dunia kedua.
Setelah PD II semua negara pemenang perang berlomba untuk merehabilitasi Ekonomi dan Keuangannya. Pada saat itulah O & M berperan dengan tugas menemukan segala masalah administrasi, menentukan sebab-sebab masalah dan kemudian dianalisis.  Saat itu O & M disebut sebagai “Dokter Administrasi” dengan fungsi:
·         Mengadakan prognosis (problems observation)
·         Mengadakan diagnosis (problems identification)
·         Menentukan sebab-sebab (reasions determination)
·         Memberikan terapi dan pengobatan (problems solution)

Istilah O & M
                   Di Amerika istilah O & M berbeda-beda antara lain ;
a)     Administrative Analyst
b)     Managemenr Analyst
c)     System & procedure
d)     Management engineering
e)     Efficiency Engineering
Apabila dihubungkan dengan teori organisasi fungsi unit O & M merupakan unit staff, oleh sebab itu fungsi O & M hanyalah sebagai fungsi bantuan-bantuan yang dimaksud adalah;
·           Membantu top majaer dalam merencanakan, menyusun, menyempurnakan, dan menilai pola pokok atau struktur organisasi
·           Membantu top manajer dalam penyempurnaan prosedur kerja, policy, strategy dan tactics
·           Membantu penempatan staf
·           Membantu manajer dalam proses pengambilan keputusan
·           Membantu dalam menyusun buku pedoman kerja yaitu: struktur, arus dokumen, system pengolahan surat dalam rangka memelihara koordinasi dan keseragaman kerja

O & M sebagai alat analisis dan survey
                   Analisis dimaksudkan untuk menyajikan suatu cara pemecahan masalah  dan cara pelaksanaan kerja  yang praktis dan tepat. Yang melaksanakan hal tersebut disebut Juru Analis O & M. 

Selain berfungsi sebagai  kegiatan analisis O & M juga merupakan kegiatan survey, analisis tidak akan mampu dilakukan terlebih dahulu tanpa adanya survey. Tahap-tahap dalam survey ;
·         Perencanaan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi :
·         Perumusan tujuan survey
·         Penentuan ruang lingkup
·         Penentuan sampling
·         Persiapan program
·         Persiapan Pelaksanaan
·           Pelaksanaan Survei
·         Pengumpulan data
·         Pengumpulan Fakta ;
·           Peninjauan langsung
·           Wawancara
·           Diskusi
·           Membagikan Survei
·           Riset
·           Pengolahan
·           Pembuatan table, penguraian isi, pembaganan, pembandingan
·           Penemuan masalah, ciri, sebab, alternatif, pilih alternative
·           Penyajian
·         Penyerahan laporan
·         Pemaparan
·           Penerapan
·      Pembinaan hubungan kontinyu
·      Penugasan
·      Penilaian
RUANG LINGKUP O & M
·         Analisis Organisasi (Organizational Analysis)
·         Komunikasi dalam organisasi (Communication in Organization)
·         Tata kerja, Tata aliran, dan sistem (Work methods, procedur & System)
·         Pendayagunaan mesin kantor (Office mechine)
·         Pentingnya tata ruang kantor & penyusunan perencanaan (Office    layout and space planning)
·         Kesimpulan akhir (Final Conclusion)








apa aja boleh